Selasa, 20 November 2012

Tugas 3 . (Tim Flower)

Tugas III (pemecahan masalah pendidikan,analisis hubungan pengajaran dengan pendidikan)·

     
A.model cara pemecahan masalah
    Model Pemecahan Masalah Pendidikan dari Dr. Henry Lehman(1989).
    Pemecahan masalah dengan pendekatan sistem sebagai berikut:
1)      Suatu cara yang sistematik dan sistemik untuk memecahkan masalah,
2)      proses yang teratur untuk mengembangkan cara pemecahan,
3)      proses yang disusun untuk meminimalisisr pendapat terdahulu yang bersifat prasangka dan mengoptimalkan keobyektifan. Pada masa lalu pendekatan langkah demi langkah pada pendekatan sistem disebut “metode ilmiah”

Pada tahun 1967 dimulai proyek ARISTOTLES (Annual Review and Information Symposium on the Technology of Training, Learning and Education) yang membahas tentang ide, perkembangan dan teknik baru yang dapat memberikan sumbangan peningkatan kualitas dan efisiensi dalam bidang pendidikan dan training. Pendidikan sistem yang dikembangkan dalam bidang pendidikan terdiri dari delapan langkah sebagai berikut :


1. Merumuskan Kebutuhan Nyata
Dialamatkan kepada semua masalah yang harus dipecahkan, bukan hanya masalah-masalah pendidikan saja. Pendidikan hanyalah salah satu cara penyelesaian terhadap seluruh permasalahan.
2. Merumuskan Tujuan
Dalam pendekatan sistem menentukan tujuan sangat penting, karena semua langkah berikutnya dirancang untuk mencapai tujuan. Jika tujuan tidak dirumuskan secara tepat, pendekatan sistem tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah secara tepat. Tujuan dirumuskan dengan kata yang operasional agar dapat dimengerti untuk diimplementasikan dalam mencapai tujuan.
3. Mengidentifikasi Kendala
Semua kendala harus dikaji agar dapat dipisahkan antara yang benar-benar kendala dengan kendala yang hanya berdasar asumsi atau perkiraan saja. Kadang kita merasa ragu-ragu untuk menggunakan cara baru dalam memecahkan suatu masalah, padahal para ahli sudah berkesimpulan bahwa pasti ada cara baru yang lebih baik, lebih efektif dan efisien.
4. Merumuskan Alternatif-alternatif
Yaitu menerapkan cara-cara baru dengan cara membuat membuat daftar cara-cara pemecahan masalah yang potensial. Metode yang dipakai adalah metode brainstorming yang memberi kebebasan intelektual untuk menyatakan pendapat. Brainstorming bermaksud untuk menginventarisasi cara-cara pemecahan masalah bukan untuk mengevaluasi cara pemecahan masalah yang diusulkan. Untuk itu ciptakan kebebasan intelektual, jangan mengkritik atau mengevaluasi usul-usul yang disampaikan.
5. Memilih Alternatif
Dalam langkah ini kita memilih calon pemecahan masalah yang paling potensial. Langkah inipun harus dilakukan secara ilmiah. Banyak pilihan pendekatan dalam memecahkan masalah. Untuk memilih satu alternatif dari sekian banyak alternatif yang ada dapat diketengahkan pedoman sebagai berikut :
a.       Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk memilih sistem yang paling memberi harapan
b.      Menyusun metode kuantitatif untuk menilai tiap-tiap alternatif atas dasar kriteria pemilihan tersebut
c.       Mengevaluasi nilai relatif dari kriteria pemilihan
d.      Menggunakan metode analitik untuk memilih alternatif yang paling baik
e.       Mereview hasil analisis atas dasar keputusan yang sungguh-sungguh masak
f.        Membuat pemilihan alternatif yang terakhir untuk dites.

Disamping itu perlu pula dipertimbangkan hal-hal berikut :

a.       Pertimbangan semua kriteria pemilihan
b.      Yakinkan diri sendiri bahwa sistem pemberian skor benar-benar meyakinkan
c.       Gunakan keseimbangan yang rasional menganalisis dan mengambil keputusan
d.      Jangan menjatuhkan hukuman terhadap cara pemecahan masalah yang radikal hanya karena menimbulkan masalah
e.       Yakinkan diri sendiri bahwa alat-alat yang digunakan untuk memilih alternatif benar-benar efekti.


6. Mengimplementasi Pilihan

Setelah alternatif cara pemecahan masalah dipilih kemudian mengimplementasikannya. Langkah pertama adalah mengadakan uji coba dalam skala kecil, dilanjutkan skala besar sebelum diimplementasikan secara nasional. Prosedur untuk mengadakan implementasi adalah sebagai berikut :
a.       Menggambarkan/melukiskan elemen-elemen kegiatan, mengatur atau merencanakan kegiatan serta mengidentifikasi sumber-sumber kebutuhan
b.      Merencanakan suatu program untuk mengevaluasi alternatif yang telah dipilih seperti tes formatif, untuk meminimalisir resiko
c.       Membentuk kelompok eksperimen agar supaya dapat dikontrol
d.      Membentuk instrumen pengumpul data yang digunakan untuk evaluasi
e.       Mengimplementasikan program dengan penuh keyakinan

Disamping kelima hal di atas, hal di bawah ini perlu diperhatikan :
a.       Meyakinkan diri bahwa anda tengah mengimplementasikan sistem yang cukup baik untuk menambah motivasi
b.      Bersedia untuk meneruskan eksperimen jangka panjang agar diperoleh hasil yang valid
c.       Menghindari penggantian rencana asli tanpa alasan yang kuat
d.      Bersedia menjawab tantangan dari orang lain yang menginginkan eksperimen dihentikan hanya karena langkah awal yang tersendat
e.       Meyakinkan diri bahwa anda dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hasilnya.
f.        Persiapan meneruskan jika ujicoba dalam skala besar atau nasional berhasil
g.       Mengadakan perbaikan jika dari umpan balik dari evaluasi menghendaki demikian
h.       Memberanikan diri untuk mengujicobakan sesuatu yang baru.

7. Mengadakan Evaluasi

Hasil dari kegiatan implementasi harus dievaluasi. Kriteria yang dapat mengukur secara pasti sebagai parameter keberhasilan harus disusun, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar obyektif. Kegiatan evaluasi terbagi dua yaitu evaluasi proses dan evaluasi progres. Evaluasi proses mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelaksanaan seperti pengiriman naskah-naskah, pembelian barang, dan sebagainya. Sedangkan evaluasi progres atau kemajuan mengevaluasi kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.

8. Mengadakan Modifikasi

Suatu hal yang sangat mungkin terjadi dari hasil evaluasi adalah diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tujuan tidak dapat dicapai dengan sempurna. Jika ini terjadi, semua langkah perlu dikaji ulang, perubahan-perubahan harus dibuat, diujicoba dan dievaluasi lagi. Proses yang berulang-ulang ini harus dikerjakan sampai tujuan yang diinginkan itu tercapai.

a.      Penerapan Pendekatan Sistem Untuk Perbaikan Pendidikan dari David J. Klaus

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dapat memanfaatkan teknologi baik dalam bidang sarana, perencanaan kurikulum, evaluasi belajar, metodologi belajar maupun bidang bimbingan karir. Kesenjangan antara apa yang dikerjakan dengan yang seharusnya dikerjakan dalam memberikan pendidikan yang efektif akibat karena kurang menguasai teknologi. Usaha perorangan yang bekerja dalam bidang keahlian dan spesialisnya harus dikombinasikan jika perencanaan pendidikan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini memerlukan pendekatan sistem yang mengintegrasikan bermacam-macam komponen yang diperlukan untuk  mengimplementasikan suatu inovasi ke dalam suatu sistem. Komponen-komponen dalam sistem tidak boleh terpisah tetapi harus bersifat integral satu sama lain. Pada sistem pendidikan kita harus memperhatikan proses yang terjadi, bukan hanya menekankan pada hasil saja.
 

0 komentar:

Posting Komentar