Selasa, 11 Desember 2012

tugas 4 : apa alasan pemerintah membubarkan BPMGAS dan termasuk pengaruhnya terhadap pertamina..???

Jawaban.....!!! 
v              1.  Alasan pemerintah karena keberadaaan BP Migas sangat berpotensi untuk terjadinya inefisiensi dan diduga, dalam praktiknya telah membuka peluang bagi                  terjadinya penyalahgunaan kekuasaan maka menurut MK keberadaan BP Migas tidak konstitusional, bertentangan dengan tujuan negara tentang pengelolaan               daya alam dalam pengorganisasian pemerintah. 

v          2.  Berdampak buruk karena tidak ada nya penghasilan bagi pegawai yang bekerja di pertamina dan berpengaruh pula terhadap rumah tangga.


Selasa, 20 November 2012

Tugas 3 . (Tim Flower)

Tugas III (pemecahan masalah pendidikan,analisis hubungan pengajaran dengan pendidikan)·

     
A.model cara pemecahan masalah
    Model Pemecahan Masalah Pendidikan dari Dr. Henry Lehman(1989).
    Pemecahan masalah dengan pendekatan sistem sebagai berikut:
1)      Suatu cara yang sistematik dan sistemik untuk memecahkan masalah,
2)      proses yang teratur untuk mengembangkan cara pemecahan,
3)      proses yang disusun untuk meminimalisisr pendapat terdahulu yang bersifat prasangka dan mengoptimalkan keobyektifan. Pada masa lalu pendekatan langkah demi langkah pada pendekatan sistem disebut “metode ilmiah”

Pada tahun 1967 dimulai proyek ARISTOTLES (Annual Review and Information Symposium on the Technology of Training, Learning and Education) yang membahas tentang ide, perkembangan dan teknik baru yang dapat memberikan sumbangan peningkatan kualitas dan efisiensi dalam bidang pendidikan dan training. Pendidikan sistem yang dikembangkan dalam bidang pendidikan terdiri dari delapan langkah sebagai berikut :


1. Merumuskan Kebutuhan Nyata
Dialamatkan kepada semua masalah yang harus dipecahkan, bukan hanya masalah-masalah pendidikan saja. Pendidikan hanyalah salah satu cara penyelesaian terhadap seluruh permasalahan.
2. Merumuskan Tujuan
Dalam pendekatan sistem menentukan tujuan sangat penting, karena semua langkah berikutnya dirancang untuk mencapai tujuan. Jika tujuan tidak dirumuskan secara tepat, pendekatan sistem tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah secara tepat. Tujuan dirumuskan dengan kata yang operasional agar dapat dimengerti untuk diimplementasikan dalam mencapai tujuan.
3. Mengidentifikasi Kendala
Semua kendala harus dikaji agar dapat dipisahkan antara yang benar-benar kendala dengan kendala yang hanya berdasar asumsi atau perkiraan saja. Kadang kita merasa ragu-ragu untuk menggunakan cara baru dalam memecahkan suatu masalah, padahal para ahli sudah berkesimpulan bahwa pasti ada cara baru yang lebih baik, lebih efektif dan efisien.
4. Merumuskan Alternatif-alternatif
Yaitu menerapkan cara-cara baru dengan cara membuat membuat daftar cara-cara pemecahan masalah yang potensial. Metode yang dipakai adalah metode brainstorming yang memberi kebebasan intelektual untuk menyatakan pendapat. Brainstorming bermaksud untuk menginventarisasi cara-cara pemecahan masalah bukan untuk mengevaluasi cara pemecahan masalah yang diusulkan. Untuk itu ciptakan kebebasan intelektual, jangan mengkritik atau mengevaluasi usul-usul yang disampaikan.
5. Memilih Alternatif
Dalam langkah ini kita memilih calon pemecahan masalah yang paling potensial. Langkah inipun harus dilakukan secara ilmiah. Banyak pilihan pendekatan dalam memecahkan masalah. Untuk memilih satu alternatif dari sekian banyak alternatif yang ada dapat diketengahkan pedoman sebagai berikut :
a.       Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk memilih sistem yang paling memberi harapan
b.      Menyusun metode kuantitatif untuk menilai tiap-tiap alternatif atas dasar kriteria pemilihan tersebut
c.       Mengevaluasi nilai relatif dari kriteria pemilihan
d.      Menggunakan metode analitik untuk memilih alternatif yang paling baik
e.       Mereview hasil analisis atas dasar keputusan yang sungguh-sungguh masak
f.        Membuat pemilihan alternatif yang terakhir untuk dites.

Disamping itu perlu pula dipertimbangkan hal-hal berikut :

a.       Pertimbangan semua kriteria pemilihan
b.      Yakinkan diri sendiri bahwa sistem pemberian skor benar-benar meyakinkan
c.       Gunakan keseimbangan yang rasional menganalisis dan mengambil keputusan
d.      Jangan menjatuhkan hukuman terhadap cara pemecahan masalah yang radikal hanya karena menimbulkan masalah
e.       Yakinkan diri sendiri bahwa alat-alat yang digunakan untuk memilih alternatif benar-benar efekti.


6. Mengimplementasi Pilihan

Setelah alternatif cara pemecahan masalah dipilih kemudian mengimplementasikannya. Langkah pertama adalah mengadakan uji coba dalam skala kecil, dilanjutkan skala besar sebelum diimplementasikan secara nasional. Prosedur untuk mengadakan implementasi adalah sebagai berikut :
a.       Menggambarkan/melukiskan elemen-elemen kegiatan, mengatur atau merencanakan kegiatan serta mengidentifikasi sumber-sumber kebutuhan
b.      Merencanakan suatu program untuk mengevaluasi alternatif yang telah dipilih seperti tes formatif, untuk meminimalisir resiko
c.       Membentuk kelompok eksperimen agar supaya dapat dikontrol
d.      Membentuk instrumen pengumpul data yang digunakan untuk evaluasi
e.       Mengimplementasikan program dengan penuh keyakinan

Disamping kelima hal di atas, hal di bawah ini perlu diperhatikan :
a.       Meyakinkan diri bahwa anda tengah mengimplementasikan sistem yang cukup baik untuk menambah motivasi
b.      Bersedia untuk meneruskan eksperimen jangka panjang agar diperoleh hasil yang valid
c.       Menghindari penggantian rencana asli tanpa alasan yang kuat
d.      Bersedia menjawab tantangan dari orang lain yang menginginkan eksperimen dihentikan hanya karena langkah awal yang tersendat
e.       Meyakinkan diri bahwa anda dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hasilnya.
f.        Persiapan meneruskan jika ujicoba dalam skala besar atau nasional berhasil
g.       Mengadakan perbaikan jika dari umpan balik dari evaluasi menghendaki demikian
h.       Memberanikan diri untuk mengujicobakan sesuatu yang baru.

7. Mengadakan Evaluasi

Hasil dari kegiatan implementasi harus dievaluasi. Kriteria yang dapat mengukur secara pasti sebagai parameter keberhasilan harus disusun, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar obyektif. Kegiatan evaluasi terbagi dua yaitu evaluasi proses dan evaluasi progres. Evaluasi proses mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelaksanaan seperti pengiriman naskah-naskah, pembelian barang, dan sebagainya. Sedangkan evaluasi progres atau kemajuan mengevaluasi kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.

8. Mengadakan Modifikasi

Suatu hal yang sangat mungkin terjadi dari hasil evaluasi adalah diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tujuan tidak dapat dicapai dengan sempurna. Jika ini terjadi, semua langkah perlu dikaji ulang, perubahan-perubahan harus dibuat, diujicoba dan dievaluasi lagi. Proses yang berulang-ulang ini harus dikerjakan sampai tujuan yang diinginkan itu tercapai.

a.      Penerapan Pendekatan Sistem Untuk Perbaikan Pendidikan dari David J. Klaus

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dapat memanfaatkan teknologi baik dalam bidang sarana, perencanaan kurikulum, evaluasi belajar, metodologi belajar maupun bidang bimbingan karir. Kesenjangan antara apa yang dikerjakan dengan yang seharusnya dikerjakan dalam memberikan pendidikan yang efektif akibat karena kurang menguasai teknologi. Usaha perorangan yang bekerja dalam bidang keahlian dan spesialisnya harus dikombinasikan jika perencanaan pendidikan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini memerlukan pendekatan sistem yang mengintegrasikan bermacam-macam komponen yang diperlukan untuk  mengimplementasikan suatu inovasi ke dalam suatu sistem. Komponen-komponen dalam sistem tidak boleh terpisah tetapi harus bersifat integral satu sama lain. Pada sistem pendidikan kita harus memperhatikan proses yang terjadi, bukan hanya menekankan pada hasil saja.
 

Tugas 2 Pendidikan Sepanjang Hayat

PENGANTAR PENDIDIKAN "mengapa diperlukan pendidikan sepanjang hayat?"
Pendidikan merupakan suatu upaya sadar manusia untuk mendewasakan anak. Secara umum Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang mengandungi unsur-unsur pengajaran, latihan, bimbingan dan pimpinan dengan tumpuan khas kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai agama dan budaya serta kemahiran yang berguna untuk diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik) kepada individu yang memerlukan pendidikan.
Mengapa pendidikan sepanjang hayat diperlukan?
Pendidikan merupakan suatu upaya sadar manusia untuk mendewasakan anak. Secara umum Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang mengandungi unsur-unsur pengajaran, latihan, bimbingan dan pimpinan dengan tumpuan khas kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai agama dan budaya serta kemahiran yang berguna untuk diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik) kepada individu yang memerlukan pendidikan.
PHS akan meningkatkan persamaan distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.
1. Alasan Keadilan
Terselenggaranya PSH secara meluas di kalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan sosial.Hinsen menunjukan konteks yang lebih luas yaitu dengan terselenggaranya PSH yang lebih baik akan membuka peluang bagi perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan internasional (Cropley: 33). Dalam hubungan ini Bowle mengemukakan statemen bahwa pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan sosial (Cropley: 33).
2. Alasan Ekonomi
Tidak dapat dipungkiri, alasan ekonomi merupakan alasan yang sangat vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Apalagi di Negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tidak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. tidak terkecuali di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan, dan mereka merasa berat beban biaya penyelenggaraan pendidikan tersebut. Dalam hubungannya dengan masalah tersebut PSH yang secara radikal mendasarkan diri pada konsep baru dalam pemrosesan pendidikan memiliki implikasi pembiayaan pendidikan yang lebih luas dan lebih longgar (Cropley: 35).

3. Alasan Faktor Sosial
Faktor yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek. Perkembangan iptek yang demikian pesat yang telah melanda negara maju dan negara-negara yang sedang berkembang memberi dampak yang besar terhadap terjadinya karena adanya perubahan-perubahan kehidupan sosial ekonomi dan nilai budaya. Seperti berubahnya corak pekerjaan, status dan peran adolesen versus kelompok dewasa, hubungan sosial pekerja dengan atasannya, khususnya bertambahnya usia harapan hidup dan menurunnya jumlah kematian bayi, dan yang tak kalah pentingnya ialah berubahnya sistem dalam peranan lembaga pendidikan.
Fungsi pendidikan yang seharusnya diperankan oleh keluarga, dan juga fungsi lainnya, seperti fungsi ekonomi, rekreasi dan lain-lain, lebih banyak diambil alih oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi di luar lingkungan keluarga, khususnya oleh sekolah. Jika dahulu masa anak dan remaja diartikan sebagai masa belajar dalam dunia persekolahan, sedangkan dunia orang dewasa adalah dunia kerja, kini garis batas yang memisahkan kedua kelompok usia tersebut sedang menjadi kabur
4. Alasan Perkembangan Iptek
Uraian sebelumnya telah menjelaskan betapa luasnya pengaruh perkembangan iptek dalam semua sektor pembangunan. Meskipun diakui bahwa pengaruh tersebut di dalam dunia pendidikan belum sejauh yang terjadi pada dunia pertanian, industri, transportasi, dan komunikasi. Namun invensinya didalam dunia pendidikan telah menggejala dalam banyak hal.
5. Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek disatu sisi dalam skala besar menyita pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi tidak dapat dipungkiri disisi yang lain juga memberi andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang menyerap banyak tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah.


TUGAS 1 . Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia


Dimensi hakikat manusia ( Resa Valentina 1/C fkip Matematika )
  1. Dimensi keindividualan
Sifat yang dimiliki setiap anak manusia dari lahir yang karuniai potensi untuk menjadi berbeda dengan orang lain atau menjadi dirinya sendiri. Karena adanya individualitas itu setiap orang mempunyai kehendak,, perasaan,, cita-cita dan daya tahan yang berbeda-beda. Karena setiap manusia memiliki kepribadian unik yang tidak dimiliki orang lain. Contoh dimensi keindividualan :
  • Anak kembar yang memiliki sifat berbeda-beda dan memiliki cita-cita yang berbeda-beda.

  1. Dimensi kesosialan

Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Artinya setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya di dalamnya ada unsur saling memberi dan menerima.
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya.
Manusia hanya menjadi menusia jika berada diantara manusia. Tidak ada seorangpun yang dapat hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakekat kemanusiaannya di tempat yang terasing. Sebab seseorang hanya dapat mengembangkan sifat individualitasnya di dalam pergaulan sosial seseorang dapat mengembangkan kegemarannya, sikapnya, cita-citanya di dalam interaksi dengan sesamanya. Contoh dimensi kesosialan :
  • Seorang murid yang membutuhkan seorang guru untuk mengajarinya

  1. Dimensi kesusilaan
Kesusilaan adalah kepantasan dan kebaikan yang lebih tinggi. Manusia itu dikatakan sebagai makhluk susila. Drijarkoro mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.  Agar manusia dapat melakukan apa yang semestinya harus dilakukan, maka dia harus mengetahui, menyadari dan memahami nilai-nilai. Kemudian diikuti dengan kemauan atau kesanggupan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Contoh dimensi kesusilaan :
  • Kita harus mengikuti peraturan-peraturan yang ada karena kalau kita melanggar peraturan adalah sifat yang tidak baik.

  1. Dimensi keberagamaan

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius. Mereka percaya bahwa di luar alam yang dapat dijangkau oleh indranya ada kekuatan yang menguasai alam semesta ini. Maka dengan adanya agama yang diturunkan oleh tuhan manusia menganut agama tersebut.
Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama. Disinilah tugas orang tua dan semua pendidik untuk melaksanakan pendidikan agama kepada anaknya atau anak didiknya. Contoh dimensi keberagamaan :
  • Kita harus mengikuti perintah allah dan menjauhi larangannya.